Jumat, 14 Agustus 2009

Pandemi Flu babi (swine flu)


skema penularan flu babi


Jangan Cemas dengan flu babi karena tingkat kematiannya tergolong sangat rendah yaitu 0.4 % walaupun penyebarannya tergolong cepat Influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita

berdasarkan penelitian seorang ahli di amerika, virus influenza berasal dari unggas dan manusia yang kemudian menghasilkan virus varian baru yang dikenal dengan H1N1, kemudian karena ada faktor lain seperti pemanasan global maka virus tersebut mengalami mutasi sehingga menularkan dari babi ke manusia selanjutnya penularan antar manusia.

Masyarakat mempunyai andil besar untuk ikut mencegah penularan influenza A H1N1, yaitu dengan perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, dan melaksanakan etika batuk dan bersin yang benar. Apabila ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor, ke sekolah atau ke tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter. Demikian di ungkapkan Prof. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P (K), MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes tentang perkembangan kasus di Indonesia sampai tanggal 20 Juli 2009.

Untuk mencegah penyebarannya di Indonesia, upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan yaitu : penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR).

Upaya lainnya berupa community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu perawatan di rumah sakit, tambah Prof. Tjandra.

Jadi jangan sungkan-sungkan bila disekitar anda bila ada yang menderita flu agak berat untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan

Tidak ada komentar: